Berkarakter, Berwawasan, Beriman
Sejarah atletik dunia dimulai pada tahun 400 SM yang pada saat itu bangsa Irish telah melakukan gerakan–gerakan olahraga yang mirip dengan atletik pada zaman ini. Pujangga Yunani yang bernama Humeros dalam bukunya menyatakan bahwa kegiatan atletik sudah dilakukan pada tahun 1100 SM. Yang ditandai seperti kegiatan perlombaan kereta kuda, adu tinju, gulat yang pada awalnya dimulai dengan perlombaan lari dan ditutup dengan lomba lempar lembing. Yunani menyelenggarakan pesta olahraga pada tahun 776 SM yang dinamakan Olimpiade Kuno (The Ancient Olympic Games). Nomor yang dipertandingkan pada Olympiade Kuno tersebut adalah lomba lari, pentathalon, pankration, gulat, tinju dan pacuan kuda. Seseorang yang mendapat juara pentathalon ( lari cepat, lompat jauh, lempar cakram, lempar lembing dan gulat) pada olimpiade tersebut, maka akan dinobatkan sebagai juara olimpiade. Ada tiga macam lomba lari yang sudah dikenal pada zaman itu , yaitu : Stade yaitu lari cepat pada jalur lurus yang jaraknya ± 185 meter dan lakukan di dalam stadion, Diaulos yaitu lomba jarak menengah yang memiliki jarak ± 2 kali jarak Stade, dan Dolichos yaitu lari jarak jauh yang memiliki jarak ± 7 sampai 24 kali jarak Stade.
Pada awalnya olahraga atletik dipopulerkan oleh bangsa Yunani pada Abad ke-6 SM. Iccus dan Herodicus merupakan orang yang berjasa dalam mempopulerkannya. Pada dasarnya atletik terbagi atas berjalan, lari, lompat dan lempar. Atletik itu sendiri dikatakan sebagai ibu dari segala cabang olahraga karena atletik mengandung berbagai unsur gerakan sehari-hari. Pada zaman primitif, untuk mencari nafkah dan mempertahankan hidup itu sangat penting. Karena itu mereka hidup dengan berburu binatang liar yang memerlukan ketangkasan, kecepatan dan kekuatan dalam melakukannya. Pada zaman itu pandangan hidup orang primitif adalah siapa yang kuat dialah yang berkuasa, sehingga untuk melakukan hal tersebut mereka harus berlatih jasmani.[1] Pada perlombaan ini, telah diperkenalkan start block yang terbuat dari parit atau tembok yang kemudian dipasang secara permanen.[5] Bangsa Romawi pada tahun 186 SM, lebih banyak menyenangi para ”Gladiator”. Pada masa itu kegiatan olahraga yang paling disenangi adalah olahraga yang menampilkan ”adu kejantanan”. Olahraga ini menampilkan adu pedang dan pertarungan yang dapat menimbulkan kematian.Yang mana lawannya adalah manusia maupun binatang buas, dan mengakibatkan olahraga atletik ini dilupakan banyak orang.
sumber: https://id.wikipedia.org/wiki/Atletik
Komentar (0)